Jahe
Bagi kita yang hidup di Indonesia, rempah-rempah yang disebut
jahe ini tentu tidak asing lagi. Di samping lazim digunakan sebagai bumbu
masak, sari jahe jika diseduh dengan air panas dan ditambah sedikit pemanis,
maka jadilah minuman yang sedap dan menghangatkan.
Tentu, akar rimpang yang tercatat dalam Alquran dan disebut
“minuman surga” ini diminati bukan hanya karena kelezatannya. Lebih dari itu,
Allah SWT telah menciptakan jahe sebagai rempah kaya akan kandungan kimia yang
bermanfaat bagi nutrisi dan obat-obatan.
Para ulama, sudah mengenal sejak lama bahwa jahe bisa
digunakan sebagai obat beberapa penyakit. Dalam Al Adab A Syar’iyah (3/28), Ibnu Muflih Al Hanbali (763 H)
menjelaskan bahwa rempah-rempah yang populer di dunia Arab dengan sebutan zanjabil ini bisa menghilangkan gangguan
pencernaan yang disebabkan jumlah udara gas yang berlebihan dalam perut. Selain
itu, juga mengurangi resiko yang disebabkan makanan yang beku dan kenyal, serta
membantu memudahkan proses pencernaan.
Pandangan para ulama itu juga diakui oleh dunia farmasi
modern. Dalam British Journal Of
Anaesthesia vol. 84 (2006) disebutkan bahwa untuk mengatasi mual dan muntah,
jahe bisa diandalkan. Karena jahe mampu mengeblok serotonim, yakni senyawa yang menyebankan perut berkontraksi. Juga
kandungan gingerols yang ada dalam
jahe bisa digunakan sebagai peringan rasa sakit.
Bahkan dalam British
Journal of Nutrition vol. 96 (2006), beberapa ahli biologi
Universitas Kuwait menjelaskan hasil percobaan mereka. Hasilnya, rempah-rempah
yang memiliki nama latin Zingiber
Officinale ini amat bermanfaat bagi penderita penyakit diabetes militus
karena menurunkan glukosa, kolesterol, dan kadar protein dalam air seni secara
signifikan.
Secara ilmiah juga, jahe terbukti mampu melawan bakteri escherichia coli penyebab penyakit
diare, yang telah dibuktikan beberapa ilmuwan dari Departemen Mikrobiologi
Tiongkok yang dimuat dalam Journal
Agricultural and Food Chemistry vol. 55 (2007).
Dalam tradisi pengobatan herbal di negeri ini, jahe yang
dilumatkan sering digunakan sebagai pertolongan pertama terhadap luka akibat
gigitan ular berbisa. Walhasil, Allah SWT telah memberikan banyak nikmat dan manfaat kepada manusia lewat rempah ini.
*Thoriq/Suara Hidayatullah
*Disadur dari Majalah Suara Hidayatullah Edisi 12 | XXII |
April 2009 | Rabiul Tsani
1430 Halaman 6
*zalinggar rahayu*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar